New Life...New Theme but Not New Boss !

Memasuki dunia baru yang dinamakan Pernikahan, tidak ada salahnya blogg ini berganti theme untuk menambah Spirit dalam blogging. Setelah hunting di google itheme template yang kesan minimalis ini aku pilih karena simple. Jujur, ngeblog salah satu sarana hiburan aku di sela-sela kerjaan yang semakin lama semakin menumpuk dan semakin tak jelas juntrungannya tension.

Mulai dari manajemen yang bobrok, Job Diskripsi yang tak jelas sampai ke pimpinan yang sok pintar tapi dungunya minta ampun. Tapi aku selalu ingat kata orang bijak : Orang bahagia bukan pada Lingkungan Tertentu tapi pada sikap-sikap tertentu. Apa yang terjadi, terjadilah.

Mungkin faktor pengalaman aku bekerja di swasta yang menuntut disiplin tingkat tinggi dan skill yang harus kita miliki terbawa di tempatku sekarang. Hingga akhirnya aku memasuki Lingkungan Pegawai Negeri Sipil, pangkat dan golongan menjadi hal yang utama di sini tanpa harus melihat kemampuan seseorang. Aku yang hanya golongan rendahan tapi memiliki keahlian lebih jika dibandingkan golongan di atasku tetap saja tidak pernah dipandang sebagai manusia yang memiliki nilai lebih. Mudah-mudahan ini tidak terjadi di lingkungan kerja lainnya.

Baca Penilaian Ketua Komisi I DPRD Batam Ruslan Kasbulatov di Batam Pos :

Kinerja PNS Masih Lemah
Kamis, 13 November 2008

Tingginya penghasilan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemko Batam, dianggap Ketua Komisi I DPRD Batam Ruslan Kasbulatov belum dibarengi dengan kinerja mumpuni. Indikatornya, banyak pelayanan terhadap publik yang keluar dari standar pelayanan minimum (SPM)-nya.
”Kita lihat masih banyak PNS yang keluyuran di jam kerja. Masih banyak yang ke kantor hanya duduk-duduk,” katanya.

Ruslan berharap, Pemko Batam memiliki barometer yang jelas untuk mengukur kinerja pegawainya. Sehingga, pekerjaan yang bisa dikerjakan dalam satu dua hari, tak berlarut-larut hingga berbulan-bulan.

Ruslan menyebut contoh dalam pembuatan KTP berbasis sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK). Sistem ini sudah berganti software dengan harapan pelayanannya makin cepat. Bahkan, Pemko menjanjikan paling lama dua minggu KTP sudah selesai.

”Tapi, kalau warga bikin KTP, setelah foto pasti disuruh kembali lagi satu setengah bulan lagi. Itu kan berarti, SPM yang didengung-dengungkan itu belum berjalan. Sistemnya mungkin sudah cukup baik, tapi kinerja atau SDM PNS-nya belum bagus,” tukasnya.

Ruslan meminta Pemko Batam mengetatkan pengawasan terhadap kinerja pegawainya. Pegawai nakal yang berkeliaran di jam kerja atau yang hanya duduk-duduk di kantor, harus diberi sanksi. ”Harus ada reward and punishment. Berikan penghargaan kepada yang bekerja baik, tapi beri sanksi kepada yang nakal,” paparnya.

Tak hanya soal pembuatan KTP, pelayanan di Puskesmas dan RSUD Batam juga dikeluhkan. Dalam penjaringan aspirasi ke masyarakat hinterland, kata Ketua Fraksi PPP Plus Irwansyah, banyak warga yang kecewa dengan pelayanan di RSUD. Terutama di bagian penerimaan pasien. Pegawai tak simpatik dan terkesan enggan menerima pasien miskin.

Kejadian ini disampaikan langsung Irwansyah kepada Direktur RSUD Batam Fardiani Nurdin dalam rapat anggaran di DPRD Batam, Selasa (11/11) lalu. ”Ini harus segera diperbaiki,” kata Irwansyah.
Bahkan, Husbandre dari PDI Perjuangan meminta Pemko Batam melatih atau menyekolahkan pegawainya ke sekolah kepribadian. ”Agar mereka tahu bagaimana melayani masyarakat. Kalau tak ada dana, bilang saja biar kami tambah di APBD,” tukas Husbandre. (med)

Ah..lupakanlah memang perlu waktu mengubah sikap, sifat dan etos kerja PNS yang dari jaman Mbah, Bapakku sampai sekarang, untunglah aku masuk murni tanpa sepeser pun uang pelicin yang kukeluarkan seperti teman-temanku sebelumnya makanya aku ikut PNS tahun 2005 yang lalu, sedikit banyak tidak mengharapkan pamrih. Amien.

Lets Blogging...Forget All


0 comments:

Post a Comment

 

About Me

My Photo
Hendro
Bukan Penulis... Bukan Novelis... Hanya Ingin Berbagi...
View my complete profile

Followers

HENDRO Says Thanks for coming and Email Me